Laman

Rabu, 23 September 2009

Menyimpan JanjiMU




“Janji tinggal janji …” Perkataan tsb mengisyaratkan ketidaksetiaan dan kekecewaan. Gimana menurut lo? Manusia memang sering MENGINGKARI janji yg telah diucap dengan lidah sendiri. Tetapi bagaimana dengan TUHAN? Apakah IA pernah mengingkari JanjiNYA sendiri? Tentu tidak! Tak’kan pernah. Lalu Apa salahnya kita memercayai Janji Tuhan? Apakah gunanya bagi kita?


Antara Kelemahan Janji Manusia dan Kekokohan Janji TUHAN


Manusia memang sangat mudah untuk berjanji, tetapi sangat sulit untuk menepati semua janji yg pernah keluar dari mulutnya sendiri. Lalu apa masalahnya? Seorang bapak berjanji : “Tuhan, aku janji, jikalau Engkau menjadikanku kaya, aku akan memberikan persembahan sebesar 50% dari pendapatan bersihku, aku akan berbakti sosial, aku akan mempersembahkan anakku sebagai seorang misionaris bagiMu.” Janji seorang pelajar: “Tuhan, tolonglah aku agar lulus dari SMA dengan nilai terbaik se-kotamadya, maka aku akan menyerahkan hidupku menjadi seorang Pengkhotbah/penginjil.” Janji seorang anak kecil: “Tuhan, aku mau papa belikan aku mainan robot dan komik, Aku janji kalo aku dapat, aku akan kasih persembahan dari tabunganku sendiri 3xlipat dari biasanya…” Namun, ketika seorang bapak menjadi kaya, ia terlalu sayang akan uangnya untuk dipersembahkan untuk pekerjaan Gereja, terlalu pelit untuk anak yatim dan fakir miskin, tidak rela anaknya menjadi misionaris, ia ingin anaknya meneruskan perusahaannya. Kemana janji itu? Ketika seorang pelajar lulus SMA dengan nilai cermelang dan terbaik sekotamadya, ia sayang akan kepintarannya: masak Cuma untuk berkhotbah, ‘kan bisa kerja di perusahaan asing, gajinya US$ euy. Kemana janji itu? Seorang anak kecil telah dibelikan mainan dan komik, namun ketika ia harus mengambil tabungannya untuk dipersembahkan kepada TUHAN, ia terlalu “sayang” pada uangnya: Lebih baik kubelikan coklat, es krim, mainan baru; ‘kan tabunganku mulai banyak lagipula sebenarnya aku nabung bukan untuk persembahan. Kemana janji itu? Terbang ditiupkan “angin ketidaksetiaan” manusia. Jelas manusia dengan tabiat dosanya lebih suka melanggar janji.

Lalu Tuhan? Jelas janjiNya murni, tepat, dan “dibuat bukan untuk diingkari”. Tuhan setia pada janji-Nya. Mazmur 12: 7berbunyi:  Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah. Oleh karena itu, percayalah kepada JanjiNya, yang begitu manis, indah, dan terbaik bagi kita.
Mazmur 119: 103 berbunyi : Betapa manisnya janji-Mu itu bagi langit-langitku, lebih dari pada madu bagi mulutku.
1 Korintus 2: 9 berbunyi, “Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."”
Yeremia 29: 11 berbunyi, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”


Langkah-langkah menyimpan janji TUHAN
Apa yang harus kita lakukan untuk menyimpan janji TUHAN bagi kita? Pertama, Kenali dan Pahami Janji TUHAN buat Anda. Kedua, Terima dan Pegang Janji TUHAN. Ketiga, Tetap Memercayai Janji TUHAN di kala sulit.


Hal yg pertama kali perlu kita lakukan ialah mengenali dan memahami Janji TUHAN buat kita masing2 pribadi lepas pribadi. Jikalau kita tidak mengenal dan memahami Janji TUHAN buat kita, bagaimana kita dapat memercayai JanjiNya? TUHAN mempunyai berbagai janji untuk setiap kita. Maka gumulkanlah, cari tahulah, kenali –lah apa yang menjadi “bagian” yg TUHAN sediakan bagi kita. Untuk Abraham yang tua renta, TUHAN menjanjikan keturunan sebanyak pasir di tepi laut. Untuk Daud dan setiap orang, TUHAN menjanjikan keselamatan yang pasti adanya. Mazmur 119: 41 berbunyi : Kiranya kasih setiaMu mendatangi aku, ya TUHAN, keselamatan dari padaMu itu sesuai dengan janjiMu.” Untuk setiap Israel rohani, TUHAN berjanji bahwa kelimpahan damai sejahtera, kelimpahan kasih karunia, dan kelimpahan hidup yang sejati. Sebagaimana dituliskan di Galatia 3: 29 yang berbunyi: Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.” Yohanes 10: 10b berbunyi: Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” Secara khusus, TUHAN memiliki rancangan dan masksud yang mulia dan indah bagi Anda, maka gumulkan, cari tahulah, dan kenalilah apa Janji TUHAN secara khusus buat Anda. Pahamilah bahwa Ia adalah setia, maka apa yang dijanjikanNya tidak akan Ia ingkari.” 


Kedua, kita harus menerima dan memegang janjiNya sebagai suatu kekuatan bagi kita untuk melalui hari2 yg jahat ini. Ada orang yang tidak mau menerima Yesus dan dengan demikian berarti menolah Janji yang hendak TUHAN nyatakan bagi dia. Lalu apakah Anda hendak menuruti rancanganNya dan menerima JanjiNya? Pilihan ada di tangan Anda. Lebih baik anda menerima Janji Tuhan, karena tidak ada janji TUHAN yang tak berujung kepada kebahagiaan sejati, kelimpahan anugrahNya, dan kedamaian tak terhingga. Pilihan tetap di tangan Anda! Memegang janji TUHAN berarti memercayai JanjiNya dan Dia dengan segenap hati. Juga berarti menjadikan janjiNya sebagai suatu dasar iman yang kokoh, terlebih, ketika Sang Pemberi Janji Murni yang menjadi motivasi Anda untuk hidup sebaik-baiknya. Ibrani 11: 1 berbunyi: Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesutau yang tidak kita lihat. Berharaplah pada TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi, karena Ia adalah setia dan JanjiNya pun adalah setia, manis, dan tepat. Berimanlah kepada Yesus, Sang Juruselamat, dengan sebulat hati untuk memercayai JanjiNya dalam hidup kita. Mazmur 119: 50 menegaskan bahwa: Inilah penghiburanku dalam sengsaraku, bahwa janjiMu menghidupkan aku. Janji TUHAN adalah pengharapan kita.  Janji BAPA adalah penghiburan dan sukacita kita. So, terima lah janjiNya dan berpeganglah teguh pada JanjiNya maupun pada pengharapan sorgawi-kekal yang Ia janjikan.



1Dari Daud. TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? 2 Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang tergelincir dan jatuh. 3 Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak takut hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap percaya.


Yakinkanlah diri Anda untuk tetap memercayai ke-maha-kuasa-an TUHAN. Percayalah bahwa TUHAN pasti pegang kendali atas tiap masalah. Berdoalah, mintalah, serukanlah isi hatimu. Ketika kita mulai ragu, mulai menelan ketidakpercayaan, mulai menggap TUHAN terlalu jauh untuk menolong kita. Marilah kita berseru: ya TUHAN…Perjuangkanlah perkaraku dan tebuslah aku, hidupkanlah aku sesuai dengan janji-Mu. (Mazmur 119: 154) Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepadaMu. Pasanglah telinga kepada doaku, ya TUHAN, dan perhatikanlah suara permohonanku. Pada hari kesesakanku aku berseru kepadaMu, sebab Engkau menjawab aku. (Mazmur 86: 5-7)


Percayalah kepada TUHAN dan JanjiNya! Roma 4: 20 berbunyi : “Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,” Bertambahlah percaya kepada YESUS! Bertambahlah pujian syukurmu kepada YESUS! Janganlah bimbang, janganlah ragu! Karena orang yang meragukan Tuhan, tidak akan tenang dalam hidupnya (Bnd: Yak 1: 6-8)


Pengaman/Jaminan dan Alarm/Pengingat
Bagaimana kita dapat bertahan dalam memercayai Janji Tuhan? Padahal kita pasti akan berhadapan dengan masalah atau pencobaan atau kadangkala kita terkena penyakit yang lumrah, yakni”lupa”. Inilah yang harus kita lakukan:
=> SENANTIASA Berpegang pada Janji TUHAN dan SELALU menyimpan JanjiNya di dalam hati dan pikiran
Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu. (Mzm 119: 67)
Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau. (Mzm 119: 11)
=> Membaca, merenungkan, dan melakukan FIRMAN ALLAH
Mazmur 119 berbunyi: 9 Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu.
=> Membina hubungan yang intim dengan TUHAN melalui hadirat-Nya dan pujian penyembahan, sehingga kita senantiasa MENGINGAT TUHAN dan JanjiNYA
Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, janganlah biarkan aku menyimpang dari perintah-perintah-Mu. (Mzm 119: 10)
=> Bertekun dalam segala hal yang baik, benar, dan kudus
“Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamumelakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.” (Ibrani 10: 36)
“Karena kita ini buatan Allah diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus 2: 10)




Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upahKu untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” (Wahyu 22:12-13)

Kiranya perkataan Kristus Yesus semakin menyadarkan kita untuk bergiat dalam hal yang benar, sehingga kita memperoleh upah yang manis, indah, dan mulia serta memperoleh apa yang dijanjikanNya dengan penuh sukacita, kebahagiaan, dan syukur. 


Terimalah JanjiNya yang manis
Peganglah erat-erat JanjiNya
Berharaplah kepada TUHAN dalam janji-janjiNya
Anda tak’kan menyesal
Karena Ia adalah TUHAN yang tetap setia
Walaupun Anda tak setia
Karena apa yang diberikanNya tidak sama dengan
apa yang dapat Anda peroleh di dunia
Karena Ia memberikan yang termanis kepada
Anak-anak-Nya yang berlaku manis dan taat
Percayalah kepada Bapa Sorgawi,
Sang Pemberi Janji yang Maha Setia!


Doa
Tuhan Yesus, ajarlah hamba untuk mengenali dan memahami JanjiMu yang begitu indah bagiku. Ajar pula aku untuk berpegang teguh pada JanjiMu meski di saat sukar. Ku mau menyimpan janjiMu di dalam hatiku, ya Tuanku. Karena ku tahu yang terbaik, yang termanis, dan terindah telah Engkau sediakan bagiku. Ku mau bertekun di dalam pekerjaan yang Engkau pandang baik, benar, dan menyenangkan hatiMu, ya Bapa di sorga. Sanggupkanlah hamba yang lemah dan terbatas ini, seturut Kuasa Roh KebenaranMu yang begitu ajaib. Terima Kasih ya Bapa. Terima Kasih Tuhan Yesus. Terima Kasih Roh Kudus. Dalam nama Yesus, Anak Allah yang hidup, hamba memercayai dan berpegang pada pengharapan sejati yang terkandung dalam Janji Yang Maha Tinggi, Pencipta langit dan bumi. Amin!   

Penulis: Hendra Yohanes dengan pimpinan YESUS