Laman

Minggu, 13 Desember 2009

Belajar Berdoa?


Yohanes 10: 3-4; berbunyi :
10:3 Untuk dia penjaga membuka pintu dan domba-domba mendengarkan suaranya dan ia memanggil domba-dombanya masing-masing menurut namanya dan menuntunnya ke luar.

ð       Kata "suaranya" adalah suara "Gembala", yakni Tuhan kita, Yesus Kristus. Sedangkan “domba2”  adalah kita, anak2 Tuhan.
ð       Di sini dapat kita liat, anak2 Tuhan mendengarkan suara Tuhan mereka. Artinya, kalau kita mau disebut sebagai anak2 Tuhan, kita harus-lah mendengarkan suara-Nya, baik yang tercantum dalam Firman tertulis-Nya mau pun yang hendak dikatakan-Nya dalam doa.

10:4 Jika semua dombanya telah dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti dia, karena mereka mengenal suaranya.
ð       Anak2 TUHAN mengenal "SUARA TUHAN ". Mereka mengikuti sumber suara itu, yakni Tuhan Yesus. Kita harus dapat membedakan suara kita, suara Tuhan, dan suara si jahat. Sebab itu-lah yang membuktikan kita mengenal Dia, mengikuti ajaran dan kehendak-Nya.

Yohanes 10 : 14, 27; berbunyi:
10:14 Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
ð       Domba-domba Tuhan Yesus mengenal Tuhan Yesus. Mereka mendengarkan perkataan-Nya, baik ajaran mau pun pimpinan-Nya. Barangsiapa yang mengenal Tuhan Yesus, maka ia harus hidup sebagaimana Kristus sendiri telah hidup di dunia ini (1 Yoh. 2: 6).

Ada yang pernah berkata kepada saya: “tidak ada yang mengajarkan kita berdoa. Tidak ada sesuatu yang perlu kita pelajari untuk berdoa. Doa itu keluar dari hati sendiri.” Namun

Mari kita lihat
Yohanes 14: 26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.

Roma 8: 26 - 27

Roh Kudus yang akan mengajarkan kita untuk berdoa! Roh Kudus yang menyampaikan isi hati kita, ketika kita begitu gundah gulana, begitu sedih, hingga tak sanggup berkata-kata. Roh Kudus-lah yang mengarahkan dan membimbing kita untuk berdoa, baik anda sadari mau pun tidak! Jadi, masih dapat kah kita berkata : “Tidak ada yang mengajari saya berdoa” ?

Anda ingat Doa Bapa kami yang diajarkan Tuhan Yesus? namanya anak Tuhan, ya harus tw dong (di Mat 6: 9-13). Untuk apa Tuhan Yesus mengajarkan doa itu? Bukankah untuk kita pelajari dan kita lakukan? Sang Guru mau kita berdoa seperti itu, doa itu sebagai suatu pedoman. Jadi, apa kah kita tak perlu belajar berdoa? Belajar mendengarkan-Nya dan belajar berbicara kepada-Nya?

Doa itu dibilang teman saya : “keluar dari hati”. Saya mengajak kita melihat lagi di Roma 8: 26. Ketika anda baru mengenal Tuhan Yesus, dapatkah anda berdoa demikian sempurnanya, menyampaikan apa yang harus disampaikan kepada Dia dan juga mendengarkan Dia? Saya yakin dan percaya bahwa setiap doa yang keluar dari hati seorang anak TUHAN, pasti-lah di dalamnya ada campur tangan Roh Kudus. Dan kita tw bahwa kita dibaharui oleh Roh Kudus hari lepas hari untuk semakin peka akan suara-Nya.

Aplikasi :
Setiap saat ketika kita berdoa, kita harus memberi diri dipimpin oleh Roh Allah, karena Roh Tuhan sendiri yang akan mengajar kita berdoa dan mendengarkan Suara-Nya. TUHAN ingin mendidik kita dalam FIRMAN-NYA, ROH-NYA, dan DOA. Supaya kita dilayakkan oleh TUHAN sendiri untuk dicap sebagai “anak-anakTUHAN”.

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.
Roma 8: 14

DOA :
Tuhan Yesus, terima kasih sekali lagi kami diingatkan mengenai doa. Tuhan Yesus, kami mohon ajarlah kami berdoa sebagaimana seharusnya kami berdoa di hadapan Bapa yang Maha Kudus. Tuhan, kami memberi diri dipimpin oleh Roh-Mu, ya Tuhan. Materaikanlah Roh-Mu dalam diri kami, agar kami menjadi anak Allah yang senantiasa dididik Tuhan hingga kami memperoleh pengetahuan yang benar tentang Tuhan dan karunia untuk berdoa berkenan di hadapan Bapa. Hanya di dalam nama Tuhan Yesus, kami berdoa. Haleluya, Amin!

Berdoa = Meminta pimpinan dan bimbingan Allah



Sebenarnya kita harus memberi kesempatan kepada TUHAN untuk memulai topik pembicaraan dalam doa. Ada kalanya TUHAN ingin memberitahu kita sesuatu hal, tetapi kita sering memilih memberitahu semau kita, ingat lagi esensi doa!
By the way, Mengapa ada baby di sini ya? Coz kita harus mepunyai sikap seorang anak yang mau mendengarkan Bapanya yang ada di sorga dalam doa.

Kalau mau makan, doa; kalo mau pergi, berdoa; kalo mau tidur, berdoa; kalo mau ke gereja, berdoa. Semua itu, sebenarnya ditujukan untuk meminta pimpinan dan penyertaan Allah sepanjang hidup kita; Jangan melupakan ALLAH dalam perencanaan kita sekalipun.

Kalau sedang digoda untuk berbuat dosa, doa adalah senjata yang ampuh untuk berseru kepada Tuhan akan pertolonganNya. Kekuataan dan kesetiaan adalah anugrah yang dapat kita miliki, semata-mata hanya ANUGRAH, dan kita minta kepada TUHAN YESUS dalam DOA.

Aplikasi :
Berdoalah demikian :
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Mazmur 139: 23-24

Doa:
Tuhan, pimpinlah kami di dalam tuntunan Roh Kudus-Mu. Ajar saya untuk menaati pimpinan-Mu, ya Bapa yang maha kasih. Dalam Yesus, Anak Allah yang hidup, aku mohon. Amin!