Laman

Jumat, 18 September 2009

APA ITU DOA ?


Doa, sebuah kata yang sering bahkan terlalu sering untuk didengar dan diucapkan. Tapi apa sih sebenernya doa itu?

Pernah ga temen2 ngehadapin seorang yang kerjanya ngomong terus. Coba aza liat cerita ini:

Randi punya istri yang 'unik', bukan karena cantiknya atau apanya lah. Tiap malem sebelum tidur, istrinya ini ngomong sama Randi tentang harapannya, entah perhiasan atau perabot rumah yang cantik n mewah, tentang masalahnya, entah iri ama tetangga atau kesal ama mertua, tentang sikap Randi padanya yang dingin atau menyebalkan. Itu lah setiap malam yang dikatakan istrinya tanpa memberi waktu kepada sang suami untuk berbicara, padahal Randi ini udah =kebelet ngomong= alias udah pengen banget mo ngomong. Tapi kenyataannya tiap malam istrinya selalu langsung tidur atau mengurusi hal lain, tanpa membiarkan Randi berkata-kata sedikit pun.

Bagaimana kita berdoa apakah seperti istri Randi? Tidak pernah memberi 'telinga' untuk mendengar Tuhan berbicara kepada kita ? Sebenarnya apa sih doa? Apakah doa hanya tempat kita curhat terus selesai curhat langsung tutup dengan kata 'amin', atau cara kita membawa 'setumpuk' permohonan kita kepada Tuhan dan memaksa-Nya menyelesaikan smua itu dengan mengucap kata 'amin', atau sekedar 'formalitas' sebagai orang Kristen belaka?

Our lesson for this day :
Doa adalah komunikasi dua arah antara kita, manusia dengan TUHAN, Sang Pencipta. Jadi kalau mau doa kita didengar oleh Tuhan dengan senyuman-Nya yang indah, ya kasih waktu Tuhan untuk ngomong ama kita dong.
Esensi doa adalah kita mau berbicara dan mau pula mendengarkan TUHAN, mau memberitahu apa beban kita dan mau diberitahu apa solusi yang terbaik dari Penasihat kita yang ajaib, Tuhan Yesus.
Hakikatnya kalau kita punya etika dalam percakapan, kita harus mendengar ketika lawan bicara kita berbicara dan memberi waktu kepada lawan bicara untuk berbicara. Dalam doa, lawan bicara kita adalah Tuhan, dan Dia adalah sungguh2 PENDENGAR yang baik. Ia mendengar jeritan Bartimeus, seorang buta di tengah hiruk pikuk; Ia mendengarkan permohonan seorang kusta ketika tak seorang pun berani mendekatinya; Dia mendengar kan Nikodemus yang datang kepada-Nya larut malam; Dia mendengarkan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang sibuk mengganggu Dia; dan Dia mendengarkan seorang penjahat yg disalibkan di sebelah-Nya ketika Dia sendiri tengah menanggung derita di kayu salib.

Bukankah Yesus, Tuhan yang mengambil rupa seorang manusia, banyak menghabiskan waktu-Nya di dunia ini untuk mendengarkan orang-orang, baik yang bersikap baik pada-Nya mau pun yang tidak. Jadi apakah anda ingin BELAJAR MENDENGARKAN TUHAN dalam doa ?
Hati2-lah, coba anda renungkan apa makna Ulangan 28: 15.

"Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau.”

Kita wajib mendengarkan apa yang dikatakan-Nya, baik dalam Firman tertulis-Nya maupun dalam doa2 kita. Seperti seorang anak mendengarkan ajaran bapanya, demikianlah kita harus mendengarkan Bapa kita di sorga.

Aplikasi : Jadi, Jadilah seorang pendoa yang baik dengan: belajar mendengarkan dan memperhatikan hak Tuhan untuk berbicara dalam doa. Sebab hanya dalam nama Tuhan Yesus kita manusia yang kehilangan kemuliaan Allah diberi hak untuk berbicara kepada TUHAN yang maha kudus.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar